Monday, September 19, 2016

Sedih

Saya menyukai kepedihan. Semakin sedih semakin suka. Apalagi kalau terjadinya di malam hari sebelum benar2 terlelap. Dengan linangan air mata yg akan semakin menekan otot dadamu yg berdenyut cepat. Ketika bangun esok pagi, hatimu akan menjadi lebih kuat. Seperti situp yg kamu lakukan untuk memperkuat otot perutmu ....

Sunday, March 31, 2013

Masa terberat adalah ketika harus mengembalikan segala sesuatunya ke keadaan semula, rasa kehilangan yg melebihi segala jenis penyesalan ..... 'P'

Sunday, March 3, 2013

Ah .... dia sudah pergi. Kembali ke dunia nya sendiri.
*sigh*

Saturday, May 19, 2012

Selalu tidak mudah untuk berada di antara. Memainkan peran yang bukan milik orang kebanyakan, mencari begitu banyak penyesuaian, yang seringkali melelahkan. Aku seorang Ibu yang tidak ingin berbagi kepentingan antara anak dan pekerjaan. Sebagian mengatakan kejam, sebagian mengatakan egois .... tapi aku hanya menjadikan anak dan pekerjaan sebagai sesuatu yang saling berkaitan, saling memberi tempat di dalam ruang pikiranku. Tapi semua keputusan adalah sebuah kesadaran. Dalam kondisi apapun, itu adalah sebuah rencana dan mungkin saat itu, adalah yang terbaik.

Monday, March 26, 2012

Tuhan itu benar-benar ada. Dia benar-benar ada. Dia hadir dalam sebuah tamparan pada kejadian hari ini. Kekalahan Kimi yang menyakitkan bagi Ibunya ....... Aku begitu abai dalam kehidupannya. Seharusnya aku memberikan kebanggaan pada hidupnya yang begitu muda. Ah .. dialah hidupku, dialah seharusnya energi kegelisahan itu aku alihkan. Kehadirannya adalah pengisi kehampaan dan ketiadaan. Begitu butanya kah aku? Waktu itu masih ada ....

Wednesday, March 21, 2012

Mungkin semua anak akan mengatakan hal yang sama, bahwa Ibu mereka adalah manusia luar biasa. Tentunya, bagiku, Ibukulah yang paling luar biasa. Wanita yang berdiri di atas tekad keyakinan yang mungkin dirinya sendirinya pun tak mampu mendefinisikan secara jelas apa keyakinannya. Ketidakpahamannya dia tumpahkan pada imannya, ketundukannya pada ibadah sholat 5 waktu, bahkan lebih ..... [sesuatu yang masih aku pelajari sampai sekarang]. Walaupun, suaminya mengatakan apa yang dilakukannya adalah sebuah kesia-siaan. 'Ya, saya seorang atheis', begitu akunya. [Pengakuan, yang menurutku lebih kepada keragu-raguan dan ketidakmampuan untuk memahami hidup dan kebesaran Tuhan, yang membuat saudara-saudaraku ketakutan akan hari akhirnya]. Kekuatan Ibuku untuk hiduplah yang mungkin melemahkan keinginan Ayahku untuk hidup. Hingga akhir helaan nafas Ayahku, aku tidak pernah tahu, apa yang ada di dalam pikirannya untuk mengisi hidupnya, apa yang menjadi alasannya untuk menghentikan semua aktifitasnya. Ayahku hidup dengan masa lalunya. Masa dimana dia adalah anak priyayi yang berbahasa Belanda dan segelintir pribumi yang menjadi 'raja'.

Thursday, March 8, 2012

Aku tidak pernah mengenal ayahku. Dia hanyalah sebuah bayangan yang pada kenyataanya selalu ada. Hingga ia tiada, aku belum pernah sekalipun bicara berpanjang-panjang dengannya, apalagi membuat sebuah percakapan. Percakapan yang tidak saja melibatkan mulutmu, tetapi juga hati, pikiran dan emosimu. Bagiku, dia tetap menjadi kanak-kanak hingga waktu untuknya habis. Hingga suatu titik di umurku, aku begitu membencinya. Membenci dengan hati yang begitu menyesakkan dada yang kuhibahkan pada tangis diamku sebelum aku terlelap tertidur. Begitu lelah. Ketidakmampuan untuk menjalin emosi dengan ayahku, ternyata menjadi ketidakmampuanku untuk memahami semua laki-laki disekelilingku. Pertanyaan-pertanyaanku pada akhirnya selalu menyinggung perasaan mereka. Padahal aku hanya bertanya dan mempertanyakan 'kamu hanya bisa itu?' 'Masa sih gitu aja engga bisa, kamu kan laki-laki?' ....
Laki-laki seharusnya mampu melebih kehebatan Ibuku. Ah ..... dialah mahluk yang selalu membuatku ingin melawan dunia.